Cari Blog Ini

Breaking News

Tinjau Lokasi Banjir, Wali Kota Jambi Kerahkan Alat Berat Normalisasi Saluran Air

Maulana turun langsung ke lapangan meninjau proses pengerukan sedimen dan normalisasi drainase, Senin (26/5/2025).

KabarLemang.com
– Untuk mengatasi banjir yang kerap melanda kawasan Kelurahan Lingkar Selatan, khususnya di RT 56 dan RT 23, Wali Kota Jambi, Maulana, turun langsung ke lapangan meninjau proses pengerukan sedimen dan normalisasi drainase, Senin (26/5/2025).

Kawasan ini dikenal sebagai titik rawan genangan, terutama saat hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur selama lebih dari 30 menit. Dalam peninjauannya, Wali Kota Maulana menyebutkan bahwa penyumbatan saluran air menjadi penyebab utama banjir.

“Kita telusuri langsung penyebabnya. Ternyata saluran air yang seharusnya berfungsi sudah dipenuhi sedimen dan tidak lagi efektif mengalirkan air,” ujar Maulana.

Ia menambahkan, alat berat sudah diturunkan untuk mempercepat proses normalisasi. Selain itu, Wali Kota juga berdialog dengan warga dan tokoh masyarakat setempat, termasuk membahas potensi pemanfaatan lahan kosong di sekitar masjid sebagai kolam resapan untuk menampung debit air berlebih.

Dalam pemaparannya, Maulana menjelaskan bahwa drainase utama dari kawasan tersebut sebenarnya bermuara ke wilayah Muaro Jambi. Namun, aliran air tertahan karena melewati kebun karet dan drainase yang tertutup sedimen.

“Potensi jalur air ini bisa menahan air sepanjang 700 meter dengan kedalaman 3 hingga 4 meter. Tapi karena sedimentasi, air tertahan dan akhirnya meluap ke rumah warga,” jelasnya.

Ia juga menyoroti drainase yang tertutup bangunan di sepanjang Jalan Mayang. Setelah dibuka, terlihat saluran air penuh sedimen hingga air tak bisa mengalir. Akibatnya, sekitar 15 hingga 17 rumah menjadi langganan banjir.

Di kawasan Mayang juga ditemukan beberapa bangunan liar berdiri di atas saluran air. Namun, hasil komunikasi langsung dengan para pemilik bangunan menghasilkan kesepakatan, mereka siap membongkar sendiri bangunannya.

“Tadi kami temui langsung, mereka siap bongkar sendiri. Ini bentuk kolaborasi yang kita butuhkan. Masalah banjir tidak bisa diselesaikan sepihak, harus bersama-sama,” ungkap Maulana.

Saat ini, Pemkot Jambi tengah memfokuskan proyek besar penanganan banjir, termasuk pembebasan lahan untuk pelebaran sungai dan pembangunan kolam retensi, terutama di jalur Sungai Asam. Total anggaran gabungan antara Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi dan pusat mencapai sekitar Rp75 miliar.

Dua kolam retensi utama di kawasan Rawasari dan Kampung Banjir juga menjadi bagian dari sistem pengendalian banjir terintegrasi. Wilayah lain seperti Kembar Lestari, Jamtos, dan sejumlah titik lainnya juga disiapkan dengan sistem drainase modern, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.

Maulana menegaskan bahwa jika seluruh proyek ini rampung, ditargetkan mampu mengurangi potensi banjir hingga 77 persen di kawasan terdampak.

“Kami hanya bisa mengurai satu per satu. Doakan agar ikhtiar ini berjalan lancar demi kenyamanan warga Kota Jambi,” pungkasnya. (KL)



0 Komentar

© Copyright 2022 - Kabar Lemang