Ilustrasi cuaca panas di Jambi. (Foto : Meta)
KabarLemang.com – Cuaca panas mulai melanda wilayah Jambi dalam beberapa hari terakhir. Suhu terasa menyengat tidak hanya di siang hari, tetapi juga masih terasa hingga malam.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat suhu maksimum mencapai 34 derajat Celsius, seiring dengan masuknya awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Jambi pada dasarian ketiga Mei 2025.
Kepala BMKG Stasiun Jambi, Ibnu Sulistyono, menyampaikan bahwa kondisi ini merupakan fenomena umum yang terjadi saat masa peralihan musim. Ia mengatakan, saat ini Jambi sedang memasuki transisi dari musim hujan ke musim kemarau dan puncaknya diperkirakan terjadi pada Juni hingga Juli 2025.
Ibnu mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini. Suhu yang tinggi memang terasa lebih menyengat, terutama karena minimnya tutupan awan. Namun, ia menegaskan bahwa ini bersifat sementara dan bukan hal yang luar biasa.
Menurutnya, meningkatnya radiasi matahari turut memperparah kondisi panas saat ini. Radiasi meningkat, kelembapan menurun, dan angin relatif tenang. Kombinasi faktor-faktor ini membuat udara terasa sangat panas.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan, menghindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, serta memperbanyak konsumsi air putih agar terhindar dari dehidrasi. Masyarakat juga diimbau untuk terus mengikuti informasi prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG.
Menjelang puncak musim kemarau, Ibnu juga mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi kering, seperti munculnya titik panas atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia menyarankan agar masyarakat mulai memanen air sejak sekarang dan menerapkan langkah-langkah hemat penggunaan air.
BMKG menekankan bahwa kesadaran dan kewaspadaan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi musim kemarau tahun ini. Meski cuaca terus berubah, informasi yang akurat dapat membantu masyarakat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi dampaknya. (KL)
0 Komentar