Diza Hazra Aljosha mengatakan bahwa operasi pasar pangan murah ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, dan juga mendukung instruksi Menteri Pertanian. “Ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan, terutama menjelang Idul Fitri,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aljosha menegaskan bahwa stok pangan di Kota Jambi aman. Ia juga mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat yang datang ke pasar murah ini. “Kami sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ramai berkunjung ke pasar murah ini,” tambahnya.
Sementara Kepala BPSIP Jambi, Dr. Salwati, menjelaskan bahwa pasar pangan murah telah dibuka sejak 1 Maret 2025 dan akan berlangsung hingga sehari sebelum Idul Fitri. "Persiapan untuk pasar murah ini sudah sangat matang. Kami bekerja sama dengan berbagai supplier untuk memastikan ketersediaan pangan yang memadai," ungkap Dr. Salwati.
Hingga saat ini, pasar murah telah dikunjungi sekitar 5.225 orang dengan total transaksi mencapai Rp450 juta. Dr. Salwati menambahkan bahwa rata-rata jumlah pengunjung harian mencapai 300 orang, dan pada hari-hari tertentu, jumlah pengunjung bisa melonjak hingga 400 orang.
Para pengunjung dapat membeli berbagai kebutuhan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan bahan lainnya dengan harga yang lebih terjangkau. Dr. Salwati berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat Jambi, terutama dalam mempersiapkan kebutuhan pangan untuk Idul Fitri, tanpa perlu khawatir dengan kenaikan harga.
Operasi pasar murah ini diharapkan dapat menjaga kestabilan harga pangan serta mencegah kelangkaan bahan pangan menjelang hari raya. Dengan demikian, masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih tenang, tanpa beban kenaikan harga yang signifikan. (KL)
0 Komentar