Cari Blog Ini

Breaking News

Bangun Pabrik RDF Briket: Pengolahan Sampah di Kota Jambi Bakal Tambah Rp14 Miliar ke Kas Daerah

Wali Kota Jambi, Dokter Maulana.

KabarLemang.com
 – Pemerintah Kota Jambi terus berinovasi dalam mengatasi permasalahan sampah yang selama ini menjadi tantangan utama di perkotaan. Wali Kota Jambi, Maulana, menargetkan sebelum HUT Kota Jambi pada Mei 2025 mendatang, pabrik pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) briket sudah mulai beroperasi. Tak hanya sebagai solusi lingkungan, pengelolaan sampah ini juga berpotensi mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp14 miliar per tahun.


“Targetnya lima tahun ke depan, sampah yang menggunung di TPA Talang Gulo akan habis (Zero Waste) dan dikelola menjadi bahan produktif yang bernilai ekonomi,” ujar Maulana dalam Musrenbang RKPD 2026, Kamis (20/3/2025).

Pabrik ini akan mengolah sampah menjadi RDF briket, maggot sampah, biji plastik, dan produk turunan lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil seperti bensin, minyak tanah, dan kayu bakar. Maulana menyebutkan, sudah ada beberapa perusahaan yang menawarkan kerja sama dalam pengelolaan sampah ini, bahkan beberapa di antaranya sudah melakukan presentasi.

“Mana yang terbaik, itu yang akan kita pilih, yang bisa mengolah sampah hingga 1.000 ton per hari,” tegasnya.


Selain menjadi solusi atas masalah sampah, Maulana menegaskan bahwa pabrik RDF briket ini juga berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah. Jika beroperasi penuh, pabrik ini diperkirakan bisa menghasilkan PAD sebesar Rp14 miliar per tahun.

“Sampah yang awalnya menjadi masalah kini bisa menjadi tambang emas bagi pemerintah daerah. Setiap harinya, Kota Jambi menghasilkan sekitar 430 ton sampah, dan jika ini dikelola dengan baik, manfaatnya akan luar biasa,” jelas Maulana.

Namun, ia menegaskan bahwa pengolahan sampah ini tidak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat. Oleh karena itu, Pemkot Jambi tetap akan mengedepankan penyelesaian berbasis komunitas melalui program Kampung Bahagia. Dalam program ini, setiap RT akan mendapatkan dana Rp100 juta yang salah satunya digunakan untuk manajemen persampahan di tingkat lingkungan.

Ke depannya, Maulana menargetkan tidak ada lagi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Kota Jambi. Sebagai gantinya, sistem pengangkutan sampah akan dilakukan langsung dari rumah warga menggunakan gerobak motor (Germo). Skema ini juga membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi sebagai petugas pengangkut sampah dengan gaji yang telah disiapkan oleh pemerintah.

“Dengan model ini, kita bisa menyelesaikan permasalahan sampah dari hulu ke hilir. Tidak ada lagi TPS, sampah langsung dikelola di rumah tangga dan diangkut langsung ke tempat pengolahan. Ini bukan hanya solusi lingkungan, tapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat,” pungkas Maulana.

Dengan adanya langkah strategis ini, Pemkot Jambi optimistis bisa mencapai target Zero Waste dalam lima tahun ke depan, sekaligus menjadikan pengelolaan sampah sebagai sumber pendapatan yang signifikan bagi daerah. (KL)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Kabar Lemang