Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih.
KabarLemang.com – Kota Jambi masih menghadapi defisit Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang cukup signifikan. Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, mengungkapkan bahwa saat ini Kota Jambi kekurangan sekitar 15 persen RTH dari total luas wilayah yang seharusnya tersedia sesuai ketentuan.
"Beberapa lahan terus digerus untuk pembangunan perumahan, sementara kita masih kekurangan 15 persen RTH. Tantangan ke depan adalah bagaimana menambah ruang terbuka hijau dan menjaga yang sudah ada," ujar Sri belum lama ini.
Menurutnya, minimnya RTH dapat berdampak pada kualitas lingkungan, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan polusi udara. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis untuk mempertahankan serta menambah area hijau di Kota Jambi.
Salah satu penyebab utama berkurangnya RTH adalah maraknya pembangunan perumahan yang mengalihfungsikan lahan hijau. Sri menyarankan agar pengembang mulai beralih ke konsep hunian vertikal dibanding rumah tapak, guna mengurangi konversi lahan secara masif.
"Jika kita terus membangun rumah tapak, maka lahan akan semakin berkurang. Pengembang perlu didorong untuk membangun hunian vertikal agar keseimbangan antara pemukiman dan RTH tetap terjaga," tambahnya.
Selain itu, Sri juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah ditetapkan. Ia mengingatkan bahwa eksploitasi lahan yang tidak terkendali dapat memperburuk kondisi lingkungan di Kota Jambi.
Pemerintah Kota Jambi diharapkan dapat memperkuat regulasi pemanfaatan lahan agar pengembang turut berkontribusi dalam penyediaan RTH. Masyarakat pun berharap agar pemerintah mengambil langkah konkret untuk mengatasi kekurangan ini demi menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi warga. (KL)
0 Komentar