BUMD PT Siginjai Sakti.
KabarLemang.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jambi, Abdullah Thaif, menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi segera membubarkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Siginjai Sakti. Menurutnya, sejak dibentuk pada 2021, BUMD ini belum menunjukkan potensi bisnis yang jelas dan hanya membebani keuangan daerah.
"Kami fraksi PKB sejak awal tidak setuju dengan pembentukan BUMD ini, karena tidak ada Feasibility Study (FS) yang menjadi dasar kelayakan rencana kebijakan," kata Abdullah Thaif, Senin (6/1/2025).
BUMD Siginjai Sakti telah menerima suntikan modal awal sebesar Rp10 miliar pada 2021. Namun, sejak mulai beroperasi pada 2022 hingga kini, perusahaan tersebut tidak memiliki kegiatan usaha yang signifikan. Bahkan, pada 2023 hingga 2024, tidak ada aktivitas bisnis sama sekali.
Pemkot Jambi telah menunjuk direktur untuk memimpin BUMD tersebut, tetapi hingga saat ini, visi dan misi dari perusahaan belum disampaikan secara jelas kepada DPRD Kota Jambi, khususnya Komisi II yang membawahi bidang ekonomi dan keuangan.
"Kita belum pernah mendengar penjelasan resmi terkait visi dan misi perusahaan ini. Di banyak daerah lain, BUMD berbentuk holding company seperti ini biasanya tidak mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah," ujar Thaif.
BUMD Siginjai Sakti menjadi perhatian publik karena hingga awal 2025 belum memiliki core bisnis yang jelas. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar terkait manfaat perusahaan tersebut bagi Kota Jambi.
Menurut Thaif, jika kondisi ini terus berlanjut tanpa ada perubahan berarti, keberadaan BUMD justru akan menjadi beban anggaran daerah. "Jika tidak ada potensi bisnis, lebih baik BUMD ini dibubarkan agar dana yang ada bisa dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih mendesak," tegasnya.
DPRD Kota Jambi, melalui Komisi II, disebut akan segera meminta klarifikasi dari pihak manajemen BUMD Siginjai Sakti terkait rencana bisnis mereka ke depan. Abdullah Thaif berharap pertemuan tersebut dapat memberikan gambaran nyata tentang arah perusahaan.
Namun, jika tidak ada perbaikan dalam waktu dekat, pembubaran menjadi opsi yang paling realistis. "Kita butuh BUMD yang benar-benar produktif, bukan hanya sekadar nama tanpa hasil nyata," tutup Thaif.
Hingga berita ini diturunkan, Pemkot Jambi belum memberikan tanggapan resmi terkait usulan pembubaran BUMD Siginjai Sakti. (KL)
0 Komentar